1. Pemikul
Buah
Kesetimbangan adalah keadaan
sistem atau benda tidak ada gaya atau tidak ada torsi yang bekerja atau
resultannya bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak
mengalami perubahan bila diberi gaya
luar dan torsi (t).Syarat kesetimbangan untuk benda yang dianggap sebagai
partikel adalah resultan gaya atau torsi
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol (St = 0) dan benda
dalam keadaan diam. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta ∑τ = 0.
Sebagai contoh penerapan konsep
kesetimbangan benda tegar, kami menggunakan aplikasi kesetimbangan benda tegar
pada seorang penjual Buah.
2. Pada
Ayunan Yang Diam
Kesetimbangan merupakan keadaan
sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi bekerja atau resultannya nol.
Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami perubahan bila diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan
benda dalam keadaan diam. Syarat kesetimbangan untuk benda yang dianggap
sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
nol.
Aplikasi kesetimbangan benda
tegar dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak sedang berayun) dari gambar
tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya yang bekerja di
ayunan.
3. Pada
Penjual Cobek
Yang dimaksud dengan
kesetimbangan adalah keadaan system atau benda yang pengaruh dan gaya torsi
nol. Sedangkan benda tegar sendiri berarti ukuran dan bentuk benda tidak
berubah karena pengaruh gaya dan torsi. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y
= 0, serta ∑τ = 0.
4. Pada
layar LCD gantung
Syarat suatu benda berada dalam
keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya atau torsi sama dengan nol.
Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca: Tau) dengan satuan Nm
(baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan gaya F untuk
memutar benda pada poros sejauh R.
Kesetimbangan artinya keadaan
benda tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau resultannya nol. Benda tegar
adalah benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh gaya dan torsi.
5. Pada
Lampu Lalu Lintas
Seperti permasalahan yang akan
kami bahas tentang lampu lalu lintas ini, ia termasuk dalam benda tegar karena
pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan dari gambar
berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan
gaya T ( tegang tali ). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam
( CW ) disamakan oleh gaya fs dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum
jam ( CCW ).
6. Pada
Jembatan
Kesetimbangan statis banyak
diaplikasikan dalam bidang teknik, khususnya yang berhubungan dengan desain
struktur jembatan. Anda mungkin sering melewati jembatan untuk menyeberangi
sungai atau jalan. Menurut Anda, bagaimanakah kesetimbangan statis suatu
jembatan jika dijelaskan secara Fisika?
Suatu jembatan sederhana dapat
dibuat dari batang pohon atau lempengan batu yang disangga di kedua ujungnya.
Sebuah jembatan, walaupun hanya berupa jembatan sederhana, harus cukup kuat
menahan berat jembatan itu sendiri, kendaraan, dan orang yang menggunakannya.
Jembatan juga harus tahan terhadap pengaruh kondisi lingkungan. Seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, dibuatlah jembatan-jembatan yang
desain dan konstruksinya lebih panjang dan indah, serta terbuat dari material
yang lebih kuat dan ringan, seperti baja. Secara umum, terdapat tiga jenis
konstruksi jembatan. Marilah pelajari pembahasan kesetimbangan gaya-gaya yang
bekerja pada setiap jenis jembatan berikut.
7. Jembatan
kantilever
Jembatan kantilever adalah
jembatan panjang yang mirip dengan jembatan sederhana yang terbuat dari batang
pohon atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah. Pada
bagian-bagiannya terdapat kerangka keras dan kaku (terbuat dari besi atau
baja). Bagianbagian kerangka pada jembatan kantilever ini meneruskan beban yang
ditanggungnya ke ujung penyangga jembatan melalui kombinasi antara tegangan dan
regangan. Tegangan timbul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya menuju satu
sama lain, sedangkan regangan ditimbulkan oleh pasangan gaya yang arahnya
saling berlawanan.
Kombinasi antara pasangan gaya
yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan setiap bagian jembatan yang
berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara sama rata sehingga
meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan. Pada
umumnya, jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya
tidak terlalu jauh, karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak
200 m sampai dengan 400 m.
8. Jembatan
lengkung
Jembatan lengkung adalah jembatan
yang konstruksinya berbentuk busur setengah lingkaran dan memiliki struktur
ringan dan terbuka. Rentang maksimum yang dapat dicapai oleh jembatan ini
adalah sekitar 900 m. Pada jembatan lengkung ini, berat jembatan serta beban
yang ditanggung oleh jembatan (dari kendaraan dan orang yang melaluinya)
merupakan gaya-gaya yang saling berpasangan membentuk tekanan. Oleh karena itu,
selain menggunakan baja, jembatan jenis ini dapat menggunakan batuan-batuan
sebagai material pembangunnya. Desain busur jembatan menghasilkan sebuah gaya
yang mengarah ke dalam dan ke luar pada dasar lengkungan busur.
9. Jembatan
gantung
Jembatan gantung adalah jenis
konstruksi jembatan yang menggunakan kabel-kabel baja sebagai penggantungnya,
dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung kabel-kabel penggantung
tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran pantai. Jembatan
gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut (dalam bentuk
tekanan oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga. Kemudian,
gaya tekan tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah. Jembatan gantung
ini memiliki perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan yang paling
besar, jika dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya. Oleh karena itu,
jembatan gantung dapat dibuat lebih panjang, seperti Jembatan Akashi-Kaikyo di
Jepang yang memiliki panjang rentang antarmenara 1780 m.
Dalam benda tegar, ukuran benda
tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin
menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada benda tegar
di kenal titik berat.
Salah satu contoh aplikasi titik
berat adalah tim acrobat yang membentuk piramid, lalu berjalan di atas tali
yang terhubung dengan ketinggian 20 m.
Bagaimana hubungan antara kesetimbangan benda tegar dengan gerak rotasi pada katrol?
ReplyDelete