Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kesebangunan. Materi ini diberikan di kelas IX-A Semester 1 SMP
Baitussalam Surabaya sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Kesebangunan. Materi ini diberikan di kelas IX-A Semester 1 SMP
Baitussalam Surabaya sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
a. Menentukan Kesebangunan Dua Bangun Datar
Untuk menentukan kesebangunan dua bangun datar, kita harus
memahami terlebih dahulu pengertian kesebangunan dan perbedaannya
dengan pengertian kongruen.
kedua bangun tersebut mempunyai bentuk atau tipe yang sama.
Ukuran dua bangun yang sebangun bisa sama ataupun berbeda.
Berikut ini diberikan beberapa contoh bangun-bangun yang
sebangun.
Dalam matematika, sebangun berarti sama bentuk tetapi
ukurannya tidak harus sama
Berdasarkan pengamatan dari
kedua bangun tersebut, diperoleh
fakta bahwa:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding,
Kedua fakta tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan
kesebangunan bangun datar. Penulisan bangun-bangun yang
sebangun dapat menggunakan simbol “~”, misalnya bangun
ABCD dan EFGH adalah sebangun, maka ditulis ABCD~EFGH.
Persyaratan untuk dua bangun yang sebangun adalah:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Dari kesimpulan di atas dapat diterangkan hubungan
khusus antara bangun sebangun dan bangun kongruen: bangun
kongruen pasti sebangun, tetapi bangun sebangun belum tentu
kongruen. Bangun-bangun yang kongruen merupakan bangunbangun
yang sebangun dan memiliki ukuran bangun yang sama.
Persyaratan untuk dua bangun yang kongruen adalah:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
Semua bangun yang kongruen merupakan bangun yang
sebangun.
memahami terlebih dahulu pengertian kesebangunan dan perbedaannya
dengan pengertian kongruen.
1. Bangun-bangun yang sebangun.Secara sederhana, dua buah bangun disebut sebangun bila
kedua bangun tersebut mempunyai bentuk atau tipe yang sama.
Ukuran dua bangun yang sebangun bisa sama ataupun berbeda.
Berikut ini diberikan beberapa contoh bangun-bangun yang
sebangun.
Bangun-bangun di atas terdiri dari bangun asli dan bangunyang merupakan hasil pembesaran atau pengecilan dari bangun asli.
Dalam matematika, sebangun berarti sama bentuk tetapi
ukurannya tidak harus sama
Berdasarkan pengamatan dari
kedua bangun tersebut, diperoleh
fakta bahwa:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding,
Kedua fakta tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan
kesebangunan bangun datar. Penulisan bangun-bangun yang
sebangun dapat menggunakan simbol “~”, misalnya bangun
ABCD dan EFGH adalah sebangun, maka ditulis ABCD~EFGH.
Persyaratan untuk dua bangun yang sebangun adalah:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Dari kesimpulan di atas dapat diterangkan hubungan
khusus antara bangun sebangun dan bangun kongruen: bangun
kongruen pasti sebangun, tetapi bangun sebangun belum tentu
kongruen. Bangun-bangun yang kongruen merupakan bangunbangun
yang sebangun dan memiliki ukuran bangun yang sama.
Persyaratan untuk dua bangun yang kongruen adalah:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
2. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
Semua bangun yang kongruen merupakan bangun yang
sebangun.
Comments
Post a Comment
Setelah membaca, Klik Iklan untuk Membantu Admin dan Tinggalkan Komentar. Thank You! :